MENAJAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Rabu, 09 Maret 2011

BEDA ORANG BERILMU DENGAN ORANG BODOH

Tidak ada agama selain Islam, dan tidak ada kitab suci selain Al-Qur’an yang sedemikian tinggi menghargai ilmu pengetahuan, mendorong untuk mencarinya, dan memuji orang-orang yang menguasainya. Termasuk di dalamnya menjelaskan ilmu dan pengaruhnya di dunia dan akhirat, mendorong untuk belajar dan mengajar, Untuk mengenal diri kita dari kaca mata keilmuan dan pengamalannya, orang itu terbagi menjadi empat karakter. Pertama, orang yang tahu, dan ia tahu bahwa dirinya tahu, dialah orang alim, maka bertanyalah (belajarlah) kepadanya. Kedua, orang yang tahu, tapi ia tidak tahu bahwa dirinya tahu. Inilah orang yang lupa. Maka ingatkanlah ia. Ketiga, orang yang tidak tahu, dan ia tahu bahwa dirinya tidak tahu. Inilah orang yang minta bimbingan, maka bimbinglah ia. Keempat, orang yang tidak tahu, tapi ia tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, inilah orang bodoh.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “ . . . Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?....”(az-Zumar:9). Seperti yang diuraikan diatas bahwa orang yang berilmu jelas tidak sama dengan orang bodoh. Allah SWT membedakan antara orang yang berilmu dan orang yang jahil/bodoh. Terlepas dari substansinya ilmu pengetahuan, yang terpenting adalah antara orang yang berilmu dan orang yang bodoh jelas tidak sama. Seperti halnya antara orang buta dan orang yang melihat, kegelapan dan cahaya, orang yang hidup dan mati, serta antara penghuni surga dan penghuni neraka.

Dalam Al-Qur’an kita membaca, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya hanyalah ulama” (Faathir:28). Orang alim (ulama) adalah cahaya bagi manusia lainnya. Dengan dirinyalah manusia dapat tertunjuki jalan hidupnya. Dengan redaksi yang membatasi, menggunakan kata innamaa ‘hanya’, berarti hanyalah ulama dari sekian hamba-Nya yang takut kepada Allah, yaitu mereka yang mengetahui keagungan-Nya dan memuliakan-Nya dengan semestinya. Orang-orang yang takut kepada Allah SWT akan mendapatkan ganjaran dari-Nya, “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘And yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (al-Bayyinah:8). Sedangkan orang bodoh menyatakan bahwa ulama sama saja dengan dirinya karena mereka memang tidak tahu sehingga apa yang ia perbuat condong berani menentang Allah SWT.

Ibnu Mas’ud berkata, “Cukup dengan takut kepada Allah sebagai ilmu, dan keberanian menentang Allah SWT sebagai kebodohan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar